Kategori

Senin, 15 Oktober 2012

Tempat Pensil dari Botol dan Baterai Bekas

SAMPAH?

Ya, botol minuman kosong adalah sampah. Baterai yang sudah habis listriknya juga sampah. Tetapi keduanya bisa dimanfaatkan menjadi tempat pensil.

Caranya :

01 Siapkan alat dan bahan : botol bekas kosong; baterai bekas; gunting/cutter.

02 Potong botol menggunakan gunting/cutter dengan tinggi sekitar 11cm.


03 Masukkan baterai bekas ke dalam botol. Baterai ini berfungsi sebagai pemberat agar tidak gampang terjatuh dan juga sebagai hiasan visual di dasar botol menghilangkan kesan polos dari botol yang transparan.


04 Tempatkan pensil dan alat-alat tulis lainnya pada botol yang berisi baterai.


05 Jika perlu, siapkan botol kecil bekas lainnya misalnya botol plastik parfum yang mempunyai profil segitiga seperti pada gambar. Potong dengan ketinggian menyesuaikan botol besar.

06 botol kecil ini dapat digunakan sebagai pemisah dan untuk klasifikasi alat-alat yang lebih kecil, misalnya alat tulis : pulpen, pensil, spidol kecil. Sementara botol besar digunakan untuk tempat gunting, penggaris, stapler dan alat-alat yang lebih besar.

07 Masukkan botol kecil ke dalam botol besar. Dengan demikian akan memudahkan dalam memilih pensil atau penggaris.


08 Letakkan di meja anda dan rasakan perubahan suasana meja anda.

09 Bereskan alat-alat dan sisa-sisa sampah yang tidak terpakai. Jangan lupa buanglah sampah di tempatnya.

Kamis, 26 Juli 2012

Mainan Pesawat dari Limbah Bungkus Rokok

Anda merokok?
Anda tidak merokok?
Tenang saja, saya tidak menyuruh merokok maupun menyuruh berhenti merokok.

Yang pasti di sekitar kita, rokok sudahlah umum. Bagi yang merokok pasti membuang bungkus rokok kosong kan? Bagi yang tidak merokok pasti pernah menemukan bungkus rokok kosong yang belum dibuang atau yang dibuang sembarangan.

SAMPAH?

Ya, bungkus rokok kosong adalah sampah. Tetapi sampah itu bisa dimanfaatkan, salah satunya menjadi mainan pesawat.

Caranya:

01 Siapkan alat dan bahan : bungkus rokok kosong; gunting; pulpen/spidol.
Gambar 01


02 Lepas plastik dan kertas cukai.
Gambar 02


03 Potong tutupnya, keluarkan isi di dalam bungkus rokok (aluminium foil dan kertas penahan tutup).
Gambar 03


04 Buka sisi samping yang dilem.
Gambar 04


05 Buka juga sisi samping bagian tutupnya.
Gambar 05


06 Potong badan bungkus rokok bagian depan dan belakang. Potong juga bagian tutup seperti pada gambar.
Gambar 06


07 Gulung bagian belakang dengan pulpen.
Gambar 07


08 Gunting sedikit sisi sampingnya sekitar 1/4 - 1/3 pada kedua sisi, dan lipat seperti pada gambar.
Gambar 08


09 Lipat bagian depan dan lubangi tengahnya seperti pada gambar.
Gambar 09


10 Lipat bagian depan seperti pada gambar. Jadikan sayap pesawat.
Gambar 10


11 Masukkan bagian belakang (yang digulung) ke lubang di bagian depan. Buka lipatan kecil untuk menahan lipatan sayap. Berfungsi juga untuk "kaki" pesawat.
Gambar 11


12 Gulung juga bagian tutup dengan pulpen.
Gambar 12


13 Masukkan gulungan tutup di belakang sebagai ekor pesawat (rudder).
Gambar 13


14 Lipat aluminium foil menjadi setengahnya dan gulung mengerucut.
Gambar 14


15 Hasil gulungan dikunci dengan cara melipat dan memasukkan sisi belakang kerucut ke dalam.
Gambar 15


16 Masukkan aluminium foil di depan sebagai "hidung pesawat", dan pesawat Anda sudah jadi.
Alangkah baiknya dalam proses pembuatan, sisi kertasnya dibalik sehingga hasil jadinya berwarna putih polos seperti gambar 16b, sekedar agar tidak dikira kita kampanye rokok. Selain itu, dengan warna putih polos, kita bisa menghiasnya dengan spidol warna atau semacamnya.
Gambar 16a

Gambar 16b


17 Bereskan alat-alat dan sisa-sisa sampah yang tidak terpakai. Jangan lupa buanglah sampah di tempatnya
Gambar 17



Buanglah sampah pada tempatnya

Rabu, 11 Juli 2012

Balap Liar? Balap Resmi?


Sepertinya masi hangat-hangatnya bahasan balap di jalanan..

Sumber : Gila Motor


Kalo menurut saya,
Kenapa ada balap liar di jalanan:

  1. Memang hobi kebut-kebutan
  2. Ngga tau caranya ikut balap resmi
  3. Ngga mampu ikut balap resmi, tau sendiri kan butuh biaya banyak dan setting motor yg hebat. Misalnya dana udah ada, tapi motor masih belum kompetitif, gimana dong?
  4. Bisa lebih gampang dan cepet menghasilkan uang (taruhan) dibanding balap resmi yg lawannya banyak dan yg dapet cuma peringkat tertentu aja


Alesan tetep ikut balap liar dan ngga ikut balap resmi:

  1. Ngga sanggup ikut balap resmi dari segi ekonomi, skill, motor, manajemen, dll
  2. Butuh duit. dalam beberapa kasus ada juga yg butuh duitnya buat nabung ikut balap resmi
  3. Sirkuit ngga se-leluasa jalanan pada (biasanya) malam hari. Kebanyakan aturan gitu lah, termasuk masuk harus bayar, jadi temen2nya si pembalap males ikut masuk buat nyetting motor atau sekedar nonton
  4. Ada juga kasus ngga dibolehin sama orang tua buat balap resmi apalagi balap liar, jadinya malah curi2 ikut balap liar



Barusan ada artikel tentang Doni Tata Kalau Balapan di Jalanan Aku Ngaku Kalah Saja
Ya wajar aja, dia kan didukung orang tua dari kecil. Pasti banyak yang berpikir gitu termasuk saya sendiri.
Trus kalo udah gini mau nyalahin orang tua? orang lain?

Kalo kamu, nyalahin siapa hayo?

Senin, 25 Juni 2012

IMI (Ikatan Motor Indonesia) Jatim

Sering ada pertanyaan seperti:


  • IMI Jatim itu di mana sih?
  • Alamat kantor IMI Jatim itu mana ya?
  • IMI Surabaya itu di mana?





Bahkan saya sendiri dulu sempat bingung tentang hal itu.
Tapi sekarang sudah ketemu alamatnya, saya cari lokasi sebenarnya, dan memang benar ada.
Dan dengan ini, saya bermaksud untuk membantu siapa saja yang mencarinya.
Berikut inilah datanya:








Sekretariat IMI JATIM:


Jalan Dinoyo No. 90 - Surabaya
Tlp. (031) 5689422
Fax. (031) 5682780


Contact Person :
- Bambang Haribowo 08123000004
- M. Taufik 0818510962

Selasa, 05 Juni 2012

Motor Polisi Yamaha XJ900P


"Yamaha membuatnya secara khusus. Maka jadilah ia secara spesial digunakan oleh sebuah lembaga negara, di seluruh dunia, termasuk juga di indonesia"



Pernahkah kalian melihat motor polisi berwarna putih berlabel Yamaha dengan half fairing bergaya touring dengan boks di kanan kiri dilengkapi dengan lampu rotator biru di belakang? Ada semacam frame slider untuk mengamankan boks dan 2 buah knalpot di sisi belakang. Di sisi depan, frame slidernya terlihat ada speaker sirine yang terpasang dan sepasang lampu strobo yang semuanya merupakan kebutuhan untuk pengawalan.

Melihat dimensi kaki-kakinya sudah pasti bukan milik Yamaha Scorpio atau yang lainnya. Dan tidak mungkin pihak kepolisian meng-upgrade kaki-kakinya sampai seperti itu. Kalau sekedar windshield ya masih mungkin lah, pasti kita pernah menjumpai Yamaha Scorpio, Honda Tiger, atau Suzuki Thunder milik kepolisian yang dilengkapi windshield. Beralih ke bentuk bodi, tangki sangat tidak familiar dengan motor yang berkeliaran di Indonesia, termasuk jok dan bodi belakang.

Coba lihat mesinnya. Dimensi yang besar dan bentuk crankcase yang jarang dilihat, membuat makin penasaran. Sedikit ke depan, ada 4 pipa header yang mengisyaratkan ini adalah motor 4 silinder, ditambah lagi kembali melirik ke bawah, lebih detail lagi roda depan dikawal 2 buah piringan rem dan di belakang cukup 1 buah. Wow! Ternyata penyaluran daya ke roda belakang menggunakan sistem gardan. Ngga main-main nih moge.


Ya, inilah Yamaha XJ900P. Tapi jangan salah, Walaupun gede, motor ini cukup enteng diajak manuver, juga stabil dan sangat nyaman dikendarai. Beberapa polwan di Jakarta pun sudah lincah mengendalikan motor ini. Bahkan di salah satu SMA di Surabaya, pihak kepolisian sempat "membawa" motor ini ke sekolah itu dan ada salah satu siswa yang memberanikan diri mencoba mengendarainya, sementara beberapa siswa siswi yang lain hanya membonceng saja.


XJ900P adalah keluarga dari XJ Diversion. Nama 900 menunjukkan kapasitas mesin yang sekitar 900cc. Dan huruf P di belakang namanya mengacu pada kependekan dari “Police” atau “Polisi”. Nah karena ini khusus dirancang untuk polisi, maka selain dari fasilitas pengawalan yang sudah disebutkan di atas, ada juga kotak pipih kecil di ujung buritan. Kotak itu adalah tempat khusus untuk surat tilang.

Selain stabil, motor ini juga sangat bertenaga seorang Polisi Patroli kita pun punya kisah. “Pernah dulu waktu ada balap liar di Asia-Afrika, patroli mobil untuk mengejar mobil, patroli motor untuk mengejar motor. Waktu itu pukul 11 malam. Saya berhenti di lampu merah Asia-Afrika. Tiba-tiba dari arah Koni, pintu satu, lewat motor lagi trek-trekan, lari jauh kira-kira sudah sampai lebih kurang 80 meter. Setelah itu, baru saya start. Belum sampai pintu 9, sudah saya jejerin. Begitu saya suruh minggir, dia kaget. Saya juga kaget, kok bisa nguber. Asumsi saya, ini enggak bakalan ke uber karena saya pikir, motor-motor anak-anak ini kan sudah dioprek-oprek jadi kenceng bener . itu belum termasuk modal nekat,” ungkapnya.



Yamaha XJ900P

TECHNICAL SPECIFICATION

Manufacturer (Make) Yamaha
Model Name XJ 900 P Diversion
Year 1999
Category(class) Touring

Engine

Engine Capacity (Displacement) 892 ccm (54.43 cubic inches)
Engine Type inline, 4 cylinders
Bore x Stroke Ø68.5 mm x 60.5 mm (Ø2.7 inches x 2.38 inches)
Bore/Stroke Ratio 1.13
Stroke 4
Valves per Cylinder 2
Starter System Electronic
Cooling System Air

Powertrain

Gearbox 5 speed

Chassis/Suspension/Brakes

Front Suspension Travel 140 mm (5.51 inches)
Rear Suspension Travel 110 mm (4.33 inches)
Front Brakes Dual disc
Front Brakes Diameter Ø320 mm (Ø12.6 inches)
Rear Brakes Single disc
Rear Brakes Diameter Ø245 mm (Ø9.65 inches)
Front Tire 120/70-17
Rear Tire 150/70-17

Dimensions

Seat Height 795 mm (31.3 inches)
Wheelbase 1505 mm (59.25 inches)
Curb Weight 280 kg (617 lb)
Weight Distribution (front - rear) 46.8% - 53.2%
Fuel Capacity 24 litres (6.34 gallons)

Performance

Max Power 89.00 HP (65.0 kW) at 8250 RPM
Max Torque 83.00 Nm (61.03 ft*lbs) at 7500 RPM
Power/Weight Ratio 0.32 Hp/Kg
Top Speed 202 km/h (125mph)
Acceleration (dart, speedup) time 
0-100 km/h 5 seconds
0-60 mph 4.8 seconds
# 1/4 mile -
# 60 to 140 km/h, highest gear -
Fuel Consumption 6.4 litres/100km (36.73 mpg)

Sumber pendukung : Yamaha; Satpatwal Polda Metro Jaya; dan sumber-sumber lainnya.

Jumat, 09 Maret 2012

Ingin Rem Pakem?

Rem pada kendaraan bermotor sangatlah penting. 95% keselamatan nyawa kita ditentukan oleh rem yang berfungsi sebagai alat untuk menurunkan kecepatan. Ingat, bukan untuk menghentikan kendaraan.
Kali ini pembahasan dikhususkan pada sepeda motor.



Berawal sepulang dari gunung Bromo, rem dapan saya terasa lebih dalam dari biasanya. Kondisi sepulang dari Bromo memang membuat rem cakram menjadi sangat kotor. Ketika mencuci motor, saya putuskan untuk mencuci rem cakram depan sebersih mungkin, dengan tujuan agar rem bisa bekerja maksimal. Selain rem, saya juga mencuci ban sampai bersih, karena cara berkendara saya membutuhkan kondisi ban yang bersih sehingga dapat memberikan grip yang maksimal pada jalan.

Keesokan harinya saya berangkat kerja, saya merasakan rem depan lebih pakem. Ternyata gejala itu dikarenakan kondisi rem cakram yang kotor. sehingga performa rem berkurang, dan perlu menekan tuas lebih dalam untuk mendapatkan kekuatan rem seperti biasanya.

Didukung dengan kondisi ban yang bersih dari pasir, tanah, dan lumpur yang sudah mengering, tidak hanya rem kembali sehat, tetapi juga menjadi lebih pakem dikarenakan grip ban juga bisa maksimal menurunkan kecepatan.

Jadi rajin-rajinlah membersihkan (mencuci) rem kita agar mendapat performa yang maksimal. Kalau biasanya mencuci motor seminggu sekali, sempatkanlah sebentar mencuci rem saja dalam 3-4 hari, apalagi di musim hujan seperti ini. Sebisa mungkin cucilah rem setelah berkendara dalam cuaca hujan, atau sekedar melibas genangan air di jalan sisa hujan.

Untuk membersihkannya cukup dengan larutan shampo cuci motor/mobil seperti biasanya kita mencuci kendaraan. siram rem dengan air dahulu, kemudian bersihkan dengan larutan shampo menggunakan kuas biasa yg mudah didapat di toko-toko bangunan di sekitaran rumah. Sambil dikuas, putar juga roda agar kotoran yang terjebak di kampas rem yg susah dijangkau juga bisa hilang. Setelah itu bilas dengan air bersih sampai hilang sisa shampo. Beres deh, perangkat penurun kecepatan akan kembali pakem seperti biasa.


Alternatif dari shampo, bisa menggunakan deterjen kalau kotoran sulit dihilangkan, atau sedang terburu-buru. Deterjen bisa lebih mudah membersihkan kotoran, tapi ingat, kalau kena cat, bisa bikin pudar lho.

Nah, sekalian nih, mumpung bebersih rem, sekalian aja bersihkan sendi-sendi yang rawan kotor, seperti lipatan footstep, linkage pada tuas rem, paha rem tromol, stand samping maupun tengah, dan linkage pada tuas gearshifter. Titik-titik ini rawan kena kotoran pasir yang mengganggu pergerakannya. Dengan dibersihkan, proses pengereman dan pemindahan gigi  terasa lebih ringan dan tidak kasar. Kerasa banget lho buat yang suka CGS (Clutchless Gear Shifting).

Jumat, 24 Februari 2012

Ban Slick

Pernah melihat permukaan ban yang rata tanpa alur? Ya, itulah yang disebut dengan ban slick.
Perlu diketahui, ban slick memang lebih baik dalam hal luas penampang yang mengalami kontak dengan jalan, juga biasanya menggunakan kompon yg lebih lunak dengan grip yang lebih baik.

Tapi bukan berarti mutlak lebih baik. kembali pada cara berkendara dan penguasaan kendaraan. jika penguasaan kendaraan cukup baik, sebenarnya tidak perlu menggunakan ban slick juga sudah cukup aman, mengingat sebenarnya ban slick diciptakan untuk keperluan balap. Bahkan beberapa bulan yang lalu ketika latihan di sirkuit Kenjeran ada yg pake ban slick, tapi masih bisa terjatuh, padahal untuk penguasaan motor, dia sudah cukup baik..

Jadi jangan mentang2 sudah pake ban slick bisa seenaknya ngegas tanpa konsentrasi penuh, apalagi ngeremehin tikungan.. belom lagi ban slick tidak punya alur untuk mengalirkan/membelah air diwaktu jalan basah/kondisi hujan. Tapi ini bukan mengartikan bahwa ban slick itu jelek lho ya..

Lalu bagaimana caranya kita mengetahui kapan ban slick itu "habis"? kan tidak ada alurnya.

"Untuk ban slick Indikator keausan ban berbentuk cekungan atau menyerupai lubang dengan diameter tertentu pada bagian telapak atau crown ban." jelas pihak pembicara salah satu merk ban di Indonesia.
Ban Slick

Ban Biasa


Jadi pada ban slick tidak benar-benar rata, tapi ada beberapa cekungan-cekungan kecil sebagai TWI-nya. Kalau cekungan itu sudah hampir rata / tidak kelihatan, berarti kompon ban sudah habis. Sama halnya dengan ban biasa yang ditunjukkan oleh alur yang sudah hampir rata juga. Berlaku untuk sepeda motor, mobil, maupun gokart.

Sabtu, 18 Februari 2012

Banjir? Mesin Mati?

Musim hujan kadang menimbulkan banjir. Dan seperti yang kita tahu, banjir merupakan salah satu musuh besar bagi kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor.
Ketika melewati jalanan banjir, banyak lho yang motornya tiba-tiba mogok. Apa yang harus kita lakukan?

Langkah pertama ketika motor mogok setelah menerjang banjir adalah tetap tenang dan cari tempat teduh, terang, dan aman yang memungkinkan kita leluasa memeriksa tunggangan kita.
Siapkan peralatan yang biasanya menjadi bawaan standar motor seperti obeng atau kunci busi.
(Hayo ngaku, siapa yang kunci-kuncinya suka ditinggal di rumah, hehe)

Lalu periksalah busi motor kita. Biasanya busi paling rentan jika terkena banjir. Keringkan busi dan ruang busi yang ada di mesin. Caranya tempatkan kain kering ke lubang busi, gunakan obeng untuk menahannya dan gunakan kick starter beberapa kali untuk membiarkan dorongan dari mesin mendorong air keluar.

Periksa juga saringan udara motor kita. Kadang komponen ini basah terkena banjir, bila dipaksakan akan membuat motor 'brebet' kalau dinyalakan nanti.
Bila bagian dalam saringan udara yang biasanya berbentuk busa atau saringan terlihat basah, maka untuk sementara copot saja saringan udara tersebut. Baru setelah sampai di rumah saringan udara itu dikeringkan dan dipasang kembali.
Setting ulang setelan angin yang ada di karburator. Gunakan obeng untuk melakukannya dan perhatikan bunyi dan reaksi mesin motor untuk menemukan settingan yang tepat.
Coba nyalakan dan kembalilah beraktivitas. Tapi setelah sampai di kantor atau di rumah jangan lupa jemur dan angin-anginkan saringan udara tadi, setelah dirasa kering, pasang lagi seperti semula. Dan tentunya setting ulang setelan angin karburatornya.

Dan yang tidak kalah penting, periksa oli mesin. Sebab biasanya ketika banjir terjadi, air bisa merembes ke ruang oli yang akan membuat oli tercampur dengan air. Ketika itu terjadi, warna oli biasanya berubah menjadi putih.

Jangan panik!
Untuk langkah awal, kuras ruang oli motor kita. Bisa dilakukan sendiri di rumah.
Caranya, siapkan wadah untuk oli yang sudah memutih itu. Keluarkan oli tersebut. Setelah itu, belilah 1 liter bensin dan tuangkan setengahnya ke ruang oli. Lalu gunakan kembali kick starter untuk memompa bensin ke saluran oli yang kemungkinan juga sudah dimasuki air. Hal itu berguna untuk mendorong air keluar dan berkumpul di ruang oli.

Setelah kick starter beberapa kali, keluarkan bensin tersebut dari ruang oli melalui lubang di bawah mesin, tempat oli biasa dikeluarkan ketika ganti oli. Kemudian lakukan hal yang sama dengan setengah liter bensin yang tadi tersisa.
Lalu setelah semua selesai dan bila memiliki kompresor, semprotlah ruang oli itu dengan angin. Setelah itu, masukkan oli baru ke ruang yang baru di bersihkan tadi. Dan motor kita telah siap sedia.

Setelah 2-3 hari, periksa kembali oli mesin, apakah memutih, bila iya, berarti masih ada air yang tersisa. Ganti kembali oli tadi.
Jangan lupa, datanglah ke bengkel langganan untuk pendapat perawatan lebih lanjut.

Selasa, 14 Februari 2012

2 Macam Setelan Rantai Motor

Ada seorang teman Cornering Indonesia (Surabaya) yang mengeluh tentang setelan rantai motor.
"Bisa-bisa setiap 2 minggu sekali sudah minta disetel ulang," katanya.
Tapi bukan kendor karena usia, begitu disetel ulang justru sebenarnya sama seperti setelan terakhir sebelumnya.

"Setelan rantai umumnya kan ada setrip-setrip buat ukurannya. Jadi misal bulan lalu disetel di setrip nomor 2, sekarang pas nyetel lagi, kembali lagi ke setrip nomer 2," Artur mencontohkan.
Sumber : foto pribadi


Berawal dari chatting di jam kerja tentang motor Yamaha Vixion. Dia tiba-tiba teringat pernah punya pikiran ngemodif setelen rantai Honda BB (Blade Biru)-nya menjadi seperti punya vixion.
Hampir semua orang sudah tahu, setelan rantai Vixion beda dengan motor-motor keluaran sebelum-sebelumnya. Vixion sudah tidak mengandalkan setelan rantai dengan model mur-baut, tapi menggunakan setelan rantai tipe plat.
Vixion
Sumber : foto pribadi
BB (Blade Biru)
Sumber : foto pribadi

Ya, yang dia ungkapkan memang benar, dia merasa setelan model mur-baut bisa mudah bergeser karena tarikan rantai (gaya tegangan tali) yang seharusnya disalurkan ke roda untuk menggerakkan motor. Konstruksi setelan mur-baut memang lebih mudah bergeser daripada setelan tipe plat.
Sumber : foto pribadi


Memang benar, tetapi setelan tipe plat bukan berarti lebih baik daripada setelan mur-baut. Justru ada kelemahan dibalik keunggulan setelan tipe plat, karena dapat menahan kuat as roda belakang dari tegangan rantai, maka hentakan rantai yang keras akan ditahan oleh rantai itu sendiri. Akibatnya rantai lebih mudah melar dan jadi kendor. Untuk pemakaian yang agresif, bisa jadi sering minta disetel ulang seperti kasus pada BB (Blade Biru) tadi. Bedanya BB kendor karena as roda geser, kalo Vixy kendor karena rantai melar.

Dari situ justru bisa dibilang setelan rantai model lama (mur-baut) jika penggunaan motor agak agresif dalam buka tutup gasnya, tapi bukan berarti mutlak lebih baik. Dikatakan lebih baik karena bisa membuat usia rantai lebih lama, karena beban tegangan rantai yang berlebih hanya akan menggeser sedikit sumbu roda belakang, bukan membuat rantai melar. Memang agak repot kalau dalam satu bulan bisa dua kali setel rantai, tapi kan rantai bisa lebih awet.
Tau kan, ane yang mana?
Sumber : koleksi pribadi

Oh iya, ini berlaku kalau penggunaan motor menengah ke atas, maksudnya antara agak agresif sampai bahkan untuk rolling hard. Kalau sehari-hari berkendara dengan santai atau sekedar rolling thunder, setelan tipe plat bisa dibilang lebih baik karena beban tegangan rantai tidak terlalu besar sehingga tidak "merusak" rantai, juga frekuensi setel rantai bisa lebih jarang karena sumbu roda belakang tidak mudah bergeser.

Jumat, 20 Januari 2012

Kepada yang terhormat Ibu Walikota Surabaya periode ini

Setelah saya membaca tulisan di otosport tentang Rencana Sirkuit Baru di Surabaya, saya sangat berharap rencana Ibu itu tidak hanya sekedar ucapan, dan benar-benar diwujudkan.

Diwujudkan? Dibangun?
karena di situ tertulis "Pengerjaan dimulai setelah pembangunan stadion selesai, tepatnya tahun 2013" kemungkinan besar harapan kami para pecinta otomotif di Surabaya untuk adanya sirkuit baru di Surabaya akan terwujud.

Oke, satu masalah bisa dianggap beres.
Tapi, apakah sirkuit yang baru itu akan dapat memuaskan warga Surabaya dan khususnya para pecinta otomotif?




Dimulai dari saya pribadi. Sebagai pengguna rutin sirkuit yang ada di areal Pantai Ria Kenjeran, saya merasa kualitas sirkuit di situ kurang. Aspal banyak yang retak dan berlubang, menurut saya yang tidak paham material jalan ini paling cuma bisa bilang kualitas dan campuran aspalnya masih kutang cocok untuk lintasan balap.


Kedua dari saya, mengenai lebar jalur yang kurang, dan pengamanan sekeliling sirkuit yang masih seadanya. Siruit PARK Kenjeran hanya cocok digunakan untuk motor kecil dan gokart saja. Sebagai pendiri dari komunitas Precision Driving Indonesia, saya ingin memasukkan mobil ke dalam sirkuit. dalam hal ini bukan untuk balapan, tapi lebih melatih penguasaan dan ketepatan dalam mengemudikan mobil. Ya sama halnya dengan komunitas Cornering Indonesia yang bisa dikunjungi di www.cornering-indonesia.com bedanya kalo Cornering Indonesia ini untuk roda dua.


Ya, itu memang benar-benar dari pemikiran saya pribadi.
Di samping itu, teman-teman saya banyak juga dari pecinta otomotif lainnya. Ambil contoh salah seorang teman kuliah saya yang berasal dari Gresik bernama Rico Pradiantoro. Dia sangat tertarik dengan balap Time Attack, balap mobil bergantian yang mengejar waktu tercepat. Dimana itu bisa terjadi bila dibuat sirkuit yang layak digunakan untuk mobil, dari segi lebar lintasan dan pengamanan di sekeliling sirkuit yang memadai untuk mobil.

Sekarang dari komunitas Cornering Indonesia sendiri. Selain untuk ganti suasana, kami juga membutuhkan kenyamanan dan keamanan ketika berlatih di sirkuit. Kami juga ingin latihan di sirkuit yang besar seperti di Sentul, Bogor. Di samping keinginan itu, kami juga merasa Indonesia membutuhkan sirkuit bertaraf internasional, benar-benar internasional, bukan hanya internasional wanna be. Saya rasa semua juga tahu kenapa motoGP tidak diadakan di Indonesia lagi.

Ada seorang anggota Cornering Indonesia yang terinspirasi dari sirkuit Sentul. Dia berharap sirkuit baru ini besar tapi double track, jadi di dalamnya ada sirkuit serupa dengan ukuran yg lebih kecil mengikuti bentuk sirkuit besar. jadi bisa dipakai gokart atau motor-motor kecil. Saya sendiri setuju dengan ini karena sepertinya berlebihan kalo bikin sirkuit seperti Twin Ring Motegi, Jepang.


Yang sedikit berbeda dari yang sudah disebutkan, kali ini giliran pecinta balap liar. Mereka lebih suka balap drag atau balap trek lurus. Berarti perlu juga beberapa lintasan lurus 201 meter dan 402 meter yang juga bisa digunakan untuk mobil. Di samping jalur drag utama, sebaiknya dibuatkan beberapa juga jalur drag yang lain yang dibuka untuk umum (gratis), untuk menampung para pembalap liar yang jumlahnya sangat banyak, agar tidak ugal-ugalan. Kenapa gratis? Ya karena saya sendiri paham kalau para pembalap liar tidak akan mau memakai lintasan yang bayar. Buktinya mereka lebih memilih jalan raya yang gratis.

Mengenai biaya pakai sirkuit, menurut saya juga dibuat murah saja. Buat apa mahal-mahal malah bikin sepi. Kalo murah kan jadi banyak yang pakai. Justru bisa lebih banyak yang didapatkan untuk biaya perawatan.

Terakhir, saya ingin sekali dalam perencanaan sirkuit ini melibatkan para pengguna seperti yang saya sebutkan di atas, jadi benar-benar sesuai kebutuhan. Jangan sampai deh, sirkuit jadi tapi banyak yang protes.
Semoga bu Wali baca dan paham akan tulisan ini.