Kategori

Kamis, 26 Juli 2012

Mainan Pesawat dari Limbah Bungkus Rokok

Anda merokok?
Anda tidak merokok?
Tenang saja, saya tidak menyuruh merokok maupun menyuruh berhenti merokok.

Yang pasti di sekitar kita, rokok sudahlah umum. Bagi yang merokok pasti membuang bungkus rokok kosong kan? Bagi yang tidak merokok pasti pernah menemukan bungkus rokok kosong yang belum dibuang atau yang dibuang sembarangan.

SAMPAH?

Ya, bungkus rokok kosong adalah sampah. Tetapi sampah itu bisa dimanfaatkan, salah satunya menjadi mainan pesawat.

Caranya:

01 Siapkan alat dan bahan : bungkus rokok kosong; gunting; pulpen/spidol.
Gambar 01


02 Lepas plastik dan kertas cukai.
Gambar 02


03 Potong tutupnya, keluarkan isi di dalam bungkus rokok (aluminium foil dan kertas penahan tutup).
Gambar 03


04 Buka sisi samping yang dilem.
Gambar 04


05 Buka juga sisi samping bagian tutupnya.
Gambar 05


06 Potong badan bungkus rokok bagian depan dan belakang. Potong juga bagian tutup seperti pada gambar.
Gambar 06


07 Gulung bagian belakang dengan pulpen.
Gambar 07


08 Gunting sedikit sisi sampingnya sekitar 1/4 - 1/3 pada kedua sisi, dan lipat seperti pada gambar.
Gambar 08


09 Lipat bagian depan dan lubangi tengahnya seperti pada gambar.
Gambar 09


10 Lipat bagian depan seperti pada gambar. Jadikan sayap pesawat.
Gambar 10


11 Masukkan bagian belakang (yang digulung) ke lubang di bagian depan. Buka lipatan kecil untuk menahan lipatan sayap. Berfungsi juga untuk "kaki" pesawat.
Gambar 11


12 Gulung juga bagian tutup dengan pulpen.
Gambar 12


13 Masukkan gulungan tutup di belakang sebagai ekor pesawat (rudder).
Gambar 13


14 Lipat aluminium foil menjadi setengahnya dan gulung mengerucut.
Gambar 14


15 Hasil gulungan dikunci dengan cara melipat dan memasukkan sisi belakang kerucut ke dalam.
Gambar 15


16 Masukkan aluminium foil di depan sebagai "hidung pesawat", dan pesawat Anda sudah jadi.
Alangkah baiknya dalam proses pembuatan, sisi kertasnya dibalik sehingga hasil jadinya berwarna putih polos seperti gambar 16b, sekedar agar tidak dikira kita kampanye rokok. Selain itu, dengan warna putih polos, kita bisa menghiasnya dengan spidol warna atau semacamnya.
Gambar 16a

Gambar 16b


17 Bereskan alat-alat dan sisa-sisa sampah yang tidak terpakai. Jangan lupa buanglah sampah di tempatnya
Gambar 17



Buanglah sampah pada tempatnya

Rabu, 11 Juli 2012

Balap Liar? Balap Resmi?


Sepertinya masi hangat-hangatnya bahasan balap di jalanan..

Sumber : Gila Motor


Kalo menurut saya,
Kenapa ada balap liar di jalanan:

  1. Memang hobi kebut-kebutan
  2. Ngga tau caranya ikut balap resmi
  3. Ngga mampu ikut balap resmi, tau sendiri kan butuh biaya banyak dan setting motor yg hebat. Misalnya dana udah ada, tapi motor masih belum kompetitif, gimana dong?
  4. Bisa lebih gampang dan cepet menghasilkan uang (taruhan) dibanding balap resmi yg lawannya banyak dan yg dapet cuma peringkat tertentu aja


Alesan tetep ikut balap liar dan ngga ikut balap resmi:

  1. Ngga sanggup ikut balap resmi dari segi ekonomi, skill, motor, manajemen, dll
  2. Butuh duit. dalam beberapa kasus ada juga yg butuh duitnya buat nabung ikut balap resmi
  3. Sirkuit ngga se-leluasa jalanan pada (biasanya) malam hari. Kebanyakan aturan gitu lah, termasuk masuk harus bayar, jadi temen2nya si pembalap males ikut masuk buat nyetting motor atau sekedar nonton
  4. Ada juga kasus ngga dibolehin sama orang tua buat balap resmi apalagi balap liar, jadinya malah curi2 ikut balap liar



Barusan ada artikel tentang Doni Tata Kalau Balapan di Jalanan Aku Ngaku Kalah Saja
Ya wajar aja, dia kan didukung orang tua dari kecil. Pasti banyak yang berpikir gitu termasuk saya sendiri.
Trus kalo udah gini mau nyalahin orang tua? orang lain?

Kalo kamu, nyalahin siapa hayo?